Gus Dur, Guru Bangsa dan Presiden SBY - Gus Dur, Guru Nation and President SBY

Rabu, 06 Januari 2010 ·
Ketika orde baru kita mengenal Gus Dur adalah orang selalu dipinggirkan, bahkan berusaha di jauhkan dari NU. Padahal NU, PKB dan Gus Dur adalah sebuah fenomena setiga sama kaki. Dimana satu sama lain tidak dapat dipisahkan, dimana Gus di sana NU, dimana PKB juga merupakan anak emas dari NU. Gus Dur, NU dan PKB adalah sisi-sisi yang tidak terpisahkan, maka suatu hal yang sangat disayangkan ketika Gus Dur harus terpinggirkan dari PKB. Ehh Kok ngelantur, bukanlah itu urusan dunia yang tidak pernah dipersoalkan Gus Dur, jangankan hanya di gusur dari PKB, ketika Gus Dur ditumbangkan dari Presiden secara instusional Gus Dur pun tetap adem ayem, tidak menggunakan dan tidak menggerakan massa untuk demo padahal Gus Dur punya massa dari NU yang sangat besar.
Berbicara Gus Dur berbicara tentang fenomena langka, orang yang cerdas, humanis dan suka ger-geran. Kadang kita sulit mengikuti jalan pikirannya, bahkan mungkin bingung karena kita tidak pernah berfikir sejauh yang dipikirkan Gus Dur.
Coba lihat pengangkatan Menteri Pertahanan pada masa beliau jadi presiden, dari sejarah panjang bangsa kita kaplingan ini adalah milik tentara, tetapi Gus Dur membalikan fakta bahwa tidak ada yang mutlak, yang akhirnya diduduki oleh seorang Manfud MD, bahkan Manfud MD pun bingung kenapa seorang sipil yang tidak berlatar belakang militer sama sekali menjadi menteri pertahanan.
Pada masa Gus Dur jadi presiden juga terjadi fenomena baru dimana penghapusan Departemen Sosial, penetapan hari raya imlek, sampai mencoba menjalin hubungan dengan Israel.
Ketika semua orang ribut, maka Gus Dur pun menjawab begitu saja kok repot, dengan suara yang khas. Gus Dur memberikan pelajaran bahwa masalah-masalah harus diselesaikan bukan cuma diomongin, tidak suka demo anarkis yang hanya membuat orang susah.
Besarnya kharisma Gus Dur bahkan sampai beliau berpulang, banyak orang ingin memanfaatkan nama besarnya untuk kepentingan pribadi, dan politiknya. Sebut saja wasiat Gus Dur yang menyatakan Presiden SBY harus mundur paling lambat tanggal 26 Januari 2010. Atau ketika katanya Gus Dur di kabarkan di bunuh, karena meninggal usai di jenguk SBY. Sebuah preseden buruk bagi bangsa Indonesia, dimana ditengah era teknologi dan keterbukaan, masih ada saja yang memanfaatkan nama besar Gus Dur yang sudah berpulang.
Gus Dur yang besar, mempunyai pemikiran maju, tidak akan memiliki pemikiran nyeleneh menjatuhkan SBY meskipun banyak ide yang nyeleneh, untuk apa Gus Dur menyatakan SBY harus mundur, atau lembar handuk. Gus adalah seorang demokrat yang pasti sangat paham, bahwa SBY adalah presiden yang kredibel dipilih oleh rakyat. Jika ingin menurunkan SBY, tanyakan ke rakyat apakah setuju.
Gus Dur rela meninggalkan istana dengan kesederhanaannya, demi keutuhan bangsa, ini nenandakan apa yang diungkapkan hanya rumor yang dilemparkan pihak-pihak tertentu dengan menggunakan momentum meningglkan Gus Dur yang memanfaatkan rasa emosional warga NU atas meninggalnya Gus Dur.
Guru bangsa yang telah memberikan banyak pelajaran dan inspirasi tentang plurarisme, keanekaragamanan dan persamaan antar sesama.
Banyak pihak kadang berfikir terlalu berlebih-lebihan atau memang mengambil kesempatan dalam kesempitan dengan kebesaran nama Gus Dur.
Menjelang 7 hari Gus Dur ada orang-orang yang tidak masuk akal, mengambil tanah dimakan Gus Dur sebagai jimat. Hal musrik yang tidak boleh dilakukan oleh orang Islam.
Banyak orang yang tidak masuk akal, di kala di larang malah dilakukan, di kala disuruh maka bermalas-malasan. Sungguh budaya yang tidak perlu dipertahankan, kembalikan pada jalan yang benar sebagai bangsa yang berbudi luhur menghargai Guru Bangsa, menghargai nama besarnya. Gus Dur adalah milik Negara kita, kita wajib menjaga nama baiknya. Apakah Mungkin Gus Dur memaksa SBY untuk mundur, Tidak mungkin Gus Dur seperti itu, sekali lagi tidak mungkin.
| More

0 komentar:

Posting Komentar