MARI JUJUR MELAKSANAKAN UN

Jumat, 02 Maret 2012 ·
UN Lagi.... UN Lagi....
Begitulah keluhan siswa dan guru di lapangan, hajatan besar Kementrian Pendidikan Nasional setiap tahun selalu di helat. Biaya yang besar tentu sudah disiapkan, untuk sebuah ujian yang seharusnya dilakukan dengan mudah menjadi sangat rumit dan menyulitkan banyak orang, pada akhirnya hasilnya tidak memberikan informasi apa-apa. Hasil yang bagus tidak menunjukan bahwa siswa atau sekolah itu bagus, mengapa? karena kita dilapangan banyak menjumpai sekolah yang "abal-abal" tidak mempunyai guru yang lengkap, KBMnya "amburadul" ternyata memiliki rata-rata nilai yang lebih baik daripada sekolah-sekolah yang memiliki proses KBM dan guru yang relatif lebih lengkap. Apakah ini tidak fantastis? ini menunjukan bahwa pada dunia pendidikan saja "rasa malu" tidak ada lagi. Artinya pendidikan tidak sesuai dengan nilai luhurnya dengan "gagal" menerapkan prinsip kejujuran.
Untuk menghadapi UN sesungguhnya tidak terlalu rumit, bukankah kita sudah diberikan kisi-kisi, sudah memberikan tambahan pelajaran, sudah menambah ini dan itu sehingga siswapun pulang lebih lambat. Bahkan masih ada siswa yang rela mengeluarkan uang lagi untuk mengikuti "les" diluar sekolah dengan keinginan memperoleh pengetahuan yang lebih dari di sekolah.
Di tambah lagi bahwa kelulusan ditentukan oleh nilai raport dan nilai UN, sepantasnya jika setiap sekolah mampu untuk jujur.
Jika tahun ini ada beberapa siswa kita yang gagal, itu adalah pelajaran yang sangat berharga untuk bangsa ini. Sedangkan keberhasilan yang semu akan menjerumuskan siswa kita ke dalam lumpur bau busuk di masa depan. Keadaan bangsa yang ada saat ini merupakan produk dari gagalnya pendidikan di masa lalu, padahal kita akui di masa lalu "kecurangan UN" tidak semasif sekarang. Kecuranan UN memang seperti "KENTUT" sesuatu yang ada tetapi sulit dibuktikan, dan hanya bau sesaat meskipun sangat menyengat, begitu baunya hilang maka semua orang melupakannya.

Sebenarnya agar UN berlaku secara fair, solusinya sangatnya sederhana. Kita tidak perlu melibatkan polisi atau lainnya. Saat ini UN melibatkan PT/PTN setempat, caranya tempat dimana sol UN disimpan Kuncinya dibawa oleh petugas PT/PTN yang bersangkutan, jika perlu bawa kunci yang baru dan pastinya akses masuk ke dalam penyimpanan soal UN hanya dapat dilakukan oleh petugas PT/PTN yang ditunjuk.
Jika ini dilakukan mudah-mudah pelaksanaan UN berlaku lebih fair dibandingkan pada pelaksanaan sebelumnya.

"HE HE HE " mudah-mudahn ide jahil ini tidak membuat pihak tidak bertanggung jawab kelimpungan mencari cara lain.
"MARILAH JUJUR MELAKSANAKAN UN, UNTUK MASA DEPAN BANGSA"
| More

0 komentar:

Posting Komentar